Semarang (1/9) – Sesi pertama program Summer Course Departemen Administrasi Publik dilaksanakan pada hari Kamis, 1 September 2022, pukul 19.00 WIB dengan tema “Ethics or the Right Thing? Corruption And Care in the Age of Good Governance. Sesi ini menghadirkan dua pembicara yang ahli di bidangnya. Mereka adalah Sylvia Tidey, PhD (Virginia University, USA) dan Gabriel Lele, PhD (Universitas Gadjah Mada). Program Summer Course Departemen Administrasi Publik akan dilaksanakan selama 10 hari dengan mengusung tema Toward SDGs: Improve Digital Government In Post-Pandemic Recovery Era.
Selaras dengan tema program summer course kali ini, Wakil Dekan II Ika Riswanti Putranti dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini kita menghadapi banyak tantangan, disrupsi, dan masifnya perkembangan digital governance pasca era pandemi. Bagaimanapun, hal itu menuntut banyak penyesuaian dari berbagai sektor. Dengan demikian, SDGs membantu kita untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan selanjutnya yang terus berkembang.
Selebihnya, Sylvia banyak menjelaskan tentang bukunya yang berjudul Ethics or the Right Thing? Corruption And Care in the Age of Good Governance, yang juga menjadi topik diskusi pada sesi ini. Ia melakukan penelitiannya selama 12 bulan di Kupang. Itu antara tahun 2007 – 2009. Dalam presentasinya, dia menunjukkan salah satu pesan penting yang dia masukkan ke dalam buku itu. Kegagalan upaya antikorupsi ini sebagian disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan sentralitas kepedulian terhadap visi barang pemerintah seperti yang diusulkan dalam inisiatif tata pemerintahan yang baik.
Selain itu, Gabriele dalam presentasinya memberikan komentarnya tentang buku Sylvia. Dia menyebutkan beberapa keunggulan dari buku itu. Buku tersebut memberikan perspektif dan gambaran kritis tentang korupsi dan good governance baik secara ontologis maupun aksiologis. Menurutnya, buku itu juga menggambarkan rasionalitas/individualisme vs relasionalitas/komunitarianisme, bagaimana korupsi dibingkai secara global (pemerintahan) tetapi distrategikan secara lokal, dan melengkapi tren “penelitian besar” dengan deskripsi yang lebih bernuansa dan kaya.