Kabupaten Tegal, 2 Oktober 2025 – Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Reformasi Birokrasi Departemen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro, melaksanakan kegiatan survei lapangan di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Pemandian Air Panas Guci, Kabupaten Tegal.
Kegiatan ini difokuskan pada pemetaan aktor, sistem, dan kelembagaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beroperasi di kawasan wisata Guci. Survei tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh terkait dinamika UMKM lokal, sekaligus menjadi dasar dalam merumuskan rekomendasi penguatan tata kelola berbasis data.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program “Reformasi Birokrasi Daerah melalui Pendekatan Kolaboratif: Integrasi Riset Akademik dan Praktik Industri untuk Penguatan Pariwisata dan UMKM di Kabupaten Tegal”, yang bertujuan memperkuat sinergi riset akademik dengan praktik nyata di lapangan.
Dalam kesempatan tersebut, tim KBK Reformasi Birokrasi FISIP Undip juga melakukan diskusi langsung dengan Kepala UPTD Pengelolaan Obyek Wisata Guci , Satriyo Pribadi, mengenai strategi pengelolaan pariwisata dan peran UMKM dalam mendukung keberlanjutan destinasi wisata.
“UMKM merupakan mitra penting dalam ekosistem wisata Guci. Kehadiran tim akademisi seperti dari FISIP Undip ini sangat membantu kami dalam merancang kebijakan berbasis data, agar pengembangan wisata tidak hanya meningkatkan kunjungan, tetapi juga benar-benar memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal,” ungkap Satriyo Pribadi.
Ketua KBK Reformasi Birokrasi, Dr. Dra. Dyah Lituhayu, M.Si., juga menegaskan bahwa hasil survei ini diharapkan dapat menjadi basis pemetaan yang komprehensif, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan akademisi.
Dalam rangkaian kegiatan survei lapangan, tim KBK Reformasi Birokrasi FISIP Undip juga melakukan wawancara dengan perwakilan UMKM Nasya Food Griya Manisan, salah satu produsen oleh-oleh khas Guci berupa aneka manisan buah.
Perwakilan UMKM tersebut menyampaikan bahwa keberadaan wisata Guci menjadi peluang penting bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang. Produk manisan yang mereka hasilkan telah menjadi salah satu pilihan favorit wisatawan sebagai buah tangan dari kawasan Guci.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa dukungan pemerintah Kabupaten Tegal dalam bentuk fasilitasi perizinan usaha menjadi faktor kunci yang mendorong UMKM mampu bertahan dan meningkatkan kualitas produk.
“Kami merasa terbantu dengan adanya fasilitasi izin dari pemerintah daerah. Hal ini membuat usaha kami lebih mudah dijalankan sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen. Dengan adanya riset dari akademisi seperti FISIP Undip, kami berharap UMKM Guci semakin dikenal luas dan dapat terus berkembang,” ujar perwakilan Nasya Food Griya Manisan.
Kehadiran UMKM seperti Nasya Food Griya Manisan menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi dapat membuka peluang ekonomi yang lebih luas serta memperkuat identitas wisata Guci sebagai destinasi unggulan Kabupaten Tegal.
Survei lapangan ini juga merupakan bagian dari skema kegiatan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) World Class University (WCU). Melalui program ini, FISIP Undip berkomitmen menghadirkan kontribusi nyata dalam mendukung reformasi birokrasi daerah serta penguatan sektor pariwisata dan UMKM di Kabupaten Tegal.***